Sunday, April 26, 2009

Parade Syair Picisan



Aku pernah bertemu tiga perempuan
Semuanya rajin dan disiplin
Hanya aku yang malas
***

Pagi tadi aku ingin mengungkapkan rahasia hati
Yang kini bersembunyi
Tak kembali
***

Aku selalu menyertakan-Mu dalam setiap urusanku
Meski telat terkadang
Dan terlupa
Tetapi dalam benak, itulah yang ada
***

Siang kerontang
Dari rasa dan makna
Sebuah layang-layang mengawang
Menerawang mencari lawan

Deru kereta itu masih sama
Seperti dulu saat kita tak pernah menikmatinya
***

Tolong katakan padaku
Apa yang kira-kira benar untuk kulakukan
Agar tak menyinggungmu
Apalagi menyakitimu

Aku hanya ingin merajut kembali
Benang-benang yang telah renggang
Karena aku tahu pentingnya itu
Dan betapa itu menjadi nafas kehidupan

Tolong katakan padaku
Apa yang tidak boleh aku lakukan
Terhadapmu dan yang berkaitan denganmu
Agar tak ada luka dan duka mencerca

Tolong katakan padaku
Hanya katakan!
Karena itu luapan jiwa
***

Mencari makna pada setiap petak kejadian
Agar tak kering hidup kujalani
Meski gagal selalu kembali
Tapi upaya selalu menjadi
***

Terkenang pada dirimu sekelibat
Yang tak tahu lagi entah di mana
Hanya duga menduga
Hanya bayang membayang
Aku hanya ingin mengenang
Tanpa bermaksud lancang
***

Entah apa itu puisi
Tak pernah aku mengerti
Aku hanya bisa bernyanyi
Merangkai serpihan hati

Jika inilah puisi
Maka ijinkan aku menari
***

Menuangkan aksara
Mencoba memahat makna
Agar hidup tak menjadi nestapa
Itulah yang sedang kudarma
***

Hujan menyapa
Tenang berlaku
Memberitahu bahwa kasih itu masih ada
Membawa berita senjakala

Diayun oleh angin
Ke kanan dan ke kiri
Sementara cahaya pun masih menemani

Mereka bilang tengah ada perubahan cuaca
Mereka berkata kita harus waspada
Kita menjawab tak mengapa
Sebab itu tak seberapa

Lihatlah kita masih bisa bernapas
Meski berton-ton racun kita gauli
Apalagi jaman adalah teknologi
Yang bisa mereka-reka apa yang mesti terjadi
***

Sore ini angin asyik sendiri
Tak ingin diganggu dan tak mau mengganggu
Hanya sesekali ia berdendang
Mendorong pepohonan kesana dan kemari

Sore ini kutuangkan lagi syair-syair picisan
Pada papan-papan keabadian
Agar engkau bisa merasakan
Benak dan onak perasaan…


Menteng, 260409

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home